SWARANG PATANG STUMANG

Puncak Penghijauan Dan Konservasi Alam Nasional

One Man One Tree selamatkan Bumi Penghijauan dan reboisasi sangat penting karena keseimbangan ekosistem dan ekologi lingkungan sangat dibutuhkan terlebih karena adanya pemanasan global yang mengakibatkan kelestarian lingkungan terancam. Hal tersebut tercetus dalam acara “Puncak Penghijauan dan Konservasi Alam Nasional yang diadakan di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi DIY (23/7).

Dalam acara ini, hadir Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam IX yang mewakili gubernur DIY, seluruh unsur Muspida DIY, para Kepala Dinas Kehutanan kabupaten/kota se-provinsi DIY dan para keapakla UPT Lingkup Departemen Kehutanan DIY. Dalam laporannya, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY Ir. Ahmad Dawam menyatakan bahwa hutan memiliki nilai konservasi yang harus dilestarikan di antaranya keanakeragaman hayati dan potensi pariwisata alam. Oleh karena itu, pemerintah dan rakyat harus bersatu dalam usaha melestarikan nilai konservasi yang dimiliki oleh hutan tersebut. Pemerintah dalam hal ini Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY telah mengadakan Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Nasional tingkat provinsi. Para pemenang lomba ini di antarany Kategori Kabupaten Peduli Kehutanan dimenangkan oleh Kabupaten Bantul. Kategori Desa/Kelurahan Peduli Kehutanan dimenangkan Desa Hargorejo Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo. Kader Konservasi Hutan dimenangkan Bapak Sugiyo dari Gunungkidul. Polisi Kehutanan dimeanngkan oleh Bapak Sujiono dari Balai KSDA Yogya. Kontes Pohon dimenangkan Bapak Murpiono dari Kulon Progo yang menanam pohon Sengon umur 7 tahun. Kategori Kecil Menanam Dewasa Memanen dimenangkan SD Giwangan Yogya. Dan terakhir, kategori Pecinta Alam dimenangkan MAPAGAMA Universitas Gadjah Mada. Melalui sambutannya yang dibacakan oleh Wagub DIY Sri Paduka Paku Alam IX, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan pentingnya menajga lingkungan dan mempertahankan kelestarian hutan. Seluruh pihak sangat dibutuhkan peran sertanya mulai dari anak-anak usia sekolah sampai para pelaku usaha. Masyarakat dapat ikut terlibat dengan menanam pohon di lingkungan tempat tinggalnya. Meski tempat tinggalnya tidak memiliki lahan luas sekalipun, tetap diharapkan perannya dengan cara menanam di dalam pot. Pemerintah pusat melalui Departemen Pertanian juga telah mencanangkan Pekan Penghijauan dan Konservasi Alam Nasional (PKAN) sejak tahun 1962. Program ini diadakan untuk mengapresiasi usaha para tokoh masyarakat yang peduli pada kehutanan dan kelompok tani yang telah melaksanakan usaha penghijauan dan konservasi alam. Pemerintah juga meluncurkan rangkaian kegiatan berupa Gerakan Cinta Hutan yang sekaligus memperingati hari Bhakti Rimbawan, program menanam satu orang satu pohon (one man one tree) dan lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Nasionak (PKAN). Diharapkan melalui rangkaian kegiatan tersebut, masyarakat akan semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan agar kelestarian lingkungan dapat diwariskan kepada generasi penerus bangsa. (satya) http://www.indonesia.go.id

0 komentar: